Perkembangan IT dalam Dunia Pendidikan

Peran Teknologi Informasi Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang salah satunya adalah : Bidang pendidikan(e-education) Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
Ø  Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Ø  Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan
Ø  Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
Ø  Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.

AlQur'an adalah Obat Segala Penyakit

Salah satu nikmat dari Allah Azza wajalla, ketika Allah Subhaanahu wata’aala, memberikan obat dari penyakit apa saja yang diderita oleh seorang hamba.

Telah disebutkan dalam sahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah Radhiallohu Anhu bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:

ما أَنْزَلَ الله دَاءً إلا أَنْزَلَ له شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit melainkan Allah telah menurunkan untuknya obat penyembuh.” (HR.Bukhari,no:5354)

Demikian pula disebutkan dalam sahih Muslim dari hadits Jabir radiallohu anhu, bahwa Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فإذا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عز وجل

Setiap penyakit ada obatnya, jika obat itu sesuai dengan penyakitnya, akan sembuh dengan izin Allah Azza wajalla,.” (HR.Muslim,no:2204)

Disebutkan pula dari hadits Usamah bin Syarik radiallohu anhu, berkata :

Telah datang seorang Baduwi kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, lalu berkata: Wahai Rasulullah, Siapakah manusia terbaik? Beliau menjawab: yang paling baik akhlaknya. Lalu Ia bertanya lagi: Wahai Rasulullah, Apakah boleh kami berobat? Jawab Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, :

تَدَاوَوْا فان اللَّهَ لم يُنَزِّلْ دَاءً ألا أَنْزَلَ له شِفَاءً عَلِمَهُ من عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ من جَهِلَهُ

Berobatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit melainkan Allah menurunkan obat untuknya, ada yang mengetahuinya dan ada pula yang tidak mengetahuinya.”
 
Dalam riwayat lain dengan lafaz:

إِنَّ اللَّهَ عز وجل لم يُنْزِلْ دَاءً إِلا أَنْزَلَ له دَوَاءً غير دَاءٍ وَاحِدٍ قالوا يا رَسُولَ اللَّهِ وما هو قال الْهَرَمُ

Sesungguhnya Allah Azza wajalla, tidak menurunkan satu penyakit melainkan Allah menurunkan untuknya obat, kecuali satu penyakit”. Mereka bertanya: apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: “Pikun”. (HR.Ahmad (4/278), lafazh yang kedua diriwayatkan oleh Abu Dawud (3855), Thabarani dalam al-kabir (1/181), Ibnu Hibban (486), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (4/220), Al-Humaidi dalam musnad (824), Al-Mukhtarah (4/169), disahihkan Al-Albani dalam shahih al-jami’,no:2930)

Penyakit bodoh dengan bertanya

Hadits ini mencakup berbagai macam penyakit hati, rohani dan jasmani demikian pula penawarnya. Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, telah menyebutkan bahwa kejahilan merupakan sebuah penyakit, dan Beliau menerangkan obatnya dengan bertanya kepada para ulama. Allah Azza wajalla, berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada ahlinya jika kalian tidak mengetahui.”(QS.An-Nahl:43, Al-Anbiya:7)

Disebutkan dari hadits Jabir radiallohu anhu, berkata: kami keluar dalam satu perjalanan safar, lalu salah seorang dari kami dijatuhi batu yang melukai kepalanya. Lalu dia dalam keadaan junub, maka dia bertanya kepada sahabtnya: apa menurut kalian ada keringanan bagiku untuk bertayammum? Mereka menjawab: Kami tidak mendapati keringanan bagimu jika engkau sanggup menggunakan air. Maka iapun mandi, akhirnya ia mati. Tatkala kami mendatangi Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, , Beliau dikabari tentang hal itu, maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, bersabda:

“Mereka telah membunuhnya, Semoga Allah membunuh mereka (Beliau mengucapkannya sebagai bentuk hardikan, pent). Tidakkah mereka bertanya jika mereka tidak mengetahui? Sesungguhnya obat dari kejahilan adalah bertanya.” (HR.Abu Dawud (336), dihasankan oleh Al-Albani dalam sahih Abu Dawud)

Maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam, memberitakan bahwa kejahilan merupakan penyakit, dan obatnya adalah bertanya.

Alqur’an sebagai obat

Allah Subhaanah wata’aala, juga mengabarkan bahwa Al-qur’an merupakan obat. Firman-Nya:

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

Dan jikalau Kami jadikan Al Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah dalam bahasa asing dan bahasa Arab? Katakanlah: “Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang mu’min.”

(QS.Fusshilat:44)

Allah Azza wajalla, juga berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Dan Kami menurunkan Al-Qur’an yang merupakan obat dan rahmat bagi kaum mukminin.”

(QS.AL-Isra: 83)

Kata (من) “min” di dalam ayat ini untuk menjelaskan jenis al-qur’an, bukan untuk menerangkan sebagian al-qur’an, sebab al-qur’an seluruhnya merupakan obat sebagaimana yang telah dijelaskan pada ayat yang pertama. Al-Qur’an merupakan obat dari penyakit kejahilan dan keraguan, dan Allah Azza wajalla, tidaklah menurunkan dari langit sebuah obat penyembuh yang lebih bermanfaat dan lebih dahsyat dan lebih manjur dalam menghilangkan penyakit daripada Al-Qur’an. Telah disebutkan dalam dua kitab sahih (Bukhari dan Muslim) dari hadits Abu Sa’id AL-Khudri radiallohu anhu, berkata : ada beberapa sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sedang melakukan perjalanan safar, lalu mereka singgah di salah satu kampung Arab dan mereka meminta agar dijamu sebagai tamu, namun penduduk tersebut enggan menjamu mereka. Maka kepala kampung tersebut sedang sakit disebabkan sengatan serangga, lalu mereka berusaha mencari penawarnya, namun tidak memberi manfaat sama sekali. Sebagian mereka mengatakan: Kalau seandainya ka;ian mendatangi sekelompok orang tersebut yang sedang singgah di kampung ini, semoga saja diantara mereka ada sesuatu yang bermanfaat. Maka merekapun mendatangi para sahabat, dan berkata: Wahai sekelompok orang, sesungguhnya pimpinan kami sedang sakit disengat serangga, dan kami telah berusaha dengan segala cara namun tidak memberi hasil yang bermanfaat, apakah diantara kalian memiliki sesuatu? Sebagian sahabat menjawab: Demi Allah saya bisa melakukan ruqyah, akan tetapi kami meminta kalian menjamu kami namun kalian tidak melakukannya. Maka saya tidak akan meruqyahnya hingga kalian memberi upah untuk itu. Maka merekapun sepakat untuk memberikan beberapa ekor kambing. Maka berangkatlah (Abu Sa’id) untuk meruqyah dengan mengeluarkan ludah kecil sambil membaca “Alhamdulillahi Rabbil Alamin” (Surah al-fatihah, pent). Maka tiba- tiba ia seperti orang yang lepas dari ikatan, dan ia segera berjalan dalam keadaan tidak merasa sakit. Maka merekapun segera menunaikan kesepakatan upah yang telah menjadi kesepakatan mereka. Sebagian ada yang berkata: berbagilah (dari upah tersebut), Namun yang meruqyah berkata: Kami tidak melakukannya hingga kami mendatangi Nabi Shallallahu ALaihi Wasallam dan menceritakan kejadian sebenarnya, lalu kami menunggu apa yang Beliau perintahkan. Lalu merekapun mendatangi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan mennceritakan hal itu. Maka Beliau bersabda:

“Bukankah kalian mengetahui bahwa surah itu merupakan ruqyah? Kalian telah benar. Bagilah upah kalian, dan ikut sertakan aku dalam pembagian itu.” (Muttafaq Alaihi)

Perhatikan, obat ini memberi pengaruh pada penyakit tersebut dan menghilangkannya seperti tidak terjadi apa- apa. Ini merupakan obat yang paling mudah dan ringan, jika seandainya seorang hamba berobat dengan surah al-fatihah, maka dia akan melihat pengaruhnya yang dahsyat dalam menyembuhkan.

Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah:

“Aku tinggal di Makkah beberapa lama dalam keadaan aku terserang beberapa penyakit yang aku tidak mendapatkan dokter dan tidak pula obat. Maka aku mengobati diriku dengan surah al-fatihah, maka akupun melihat sebuah pengaruh yang menakjubkan. Maka akupun melakukan hal itu kepada orang yang menderita sakit, sehingga banyak diantara mereka yang sembuh dalam waktu cepat”.

Namun disini ada hal yang harus diperhatikan yaitu: bahwa zikir- zikir, ayat- ayat dan doa- doa yang digunakan sebagai penyembuh dan dijadikan sebagai ruqyah pada asalnya bermanfaat dan menyembuhkan. Namun harus pula dibantu dengan kesiapan lokasi yang siap menerima penyembuh tersebut, kekuatan tekad dari pelaku, demikian pula pengaruhnya. tidak memberi kesembuhan disebabkan lemahnya pengaruh pelaku, atau lokasi yang dituju tidak siap menerima, atau hal lain yang memiliki kekuatan untuk mencegah kemanjuran obat tersebut, seperti halnya obat- obat yang lain terhadap penyakit- penyakit jasmani, dimana satu obat tidak memberi pengaruh disebabkan karena tabiat tubuhnya yang tidak siap menerima obat tersebut, atau hal lain yang memiliki kekuatan dalam mencegah pengaruh obat itu. Sebab jika tabiat tubuh siap menerima obat tersebut secara sempurna, maka manfaatnya bagi jasmani sesuai kesiapannya dalam menerima obat itu, maka demikian pula halnya hati jika siap menerima ruqyah dan ta’awwudz secara sempurna, dikuatkan lagi oleh si peruqyah yang memiliki jiwa dan upaya yang kuat dalam memberikan pengaruh hilangnya penyakit.”

Doa, menolak bala

Demikian pula doa, merupakan sebab yang paling kuat dalam menolak segala hal yang dibenci, namun terkadang tidak memiliki pengaruh disebabkan lemahnya doa tersebut, karena doa yang dipanjatkan merupakan doa yang dibenci Allah, karena mengandung permusuhan. Atau disebabkan karena lemahnya hati yang tidak menghadap kepada Allah Ta’ala dan tidak konsentrasi ketika berdoa, keadaannya seperti busur yang sangat renggang, sehingga menyebabkan lemparan anak panah pun menjadi lemah, atau ada penghalang yang menyebabkan tidak terkabulnya doa, sepert makan makanan yang haram, hati yang telah tertutup dengan noda- noda dosa, dan kelalaian serta syahwat yang lebih mendominasi dan menguasai hati tersebut. Sebagaiman ayang disebutkan dalam mustadrak Al-Hakim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً من قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yang doa itu terkabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidaklah menerima doa yang berasal dari hati orang yang lalai lagi tidak konsentrasi.” (HR. Tirmidzi, no:3479, Al-Hakim dalam mustadrak: 1/670. Dihasankan Al-Albani dalam sahih al-jami’: 245)

Demikian pula disebutkan dalam sahih Muslim dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata: bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :

أَيُّهَا الناس إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فقال ) يا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا من الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إني بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ( وقال ) يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا من طَيِّبَاتِ ما رَزَقْنَاكُمْ ( ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلى السَّمَاءِ يا رَبِّ يا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, dan Allah tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana Allah memerintahkannya kepada para rasul. Firman-Nya:

“Wahai sekalian para rasul, makanlah dari yang baik dan beramallah dengan amalan saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat.”

Dan firman-Nya:

“Wahai orang- orang yang beriman,makanlah dari yang baik dari rezki yang kami berikan kepada kalian.”

Lalu Beliau menyebutkan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan safar yang panjang, dalam keadaan kusut penuh dengan debu, sambil menengadahkan kedua tangannya kearah langit dan berkata: Wahai Rabb-ku…wahai Rabbku. Namun ternyata makanannya dari hasil yang haram, minumnya dari hasil yang haram, pakaiannya dari hasil yang haram, dan dipenuhi dengan hal- hal yang haram, bagaimana mungin doanya terkabulkan?.”

(HR.Muslim:1015)

Abdullah bin Imam Ahmad menyebutkan dalam kitab “Zuhud” karya ayahnya: bahwa suatu ketika Bani Israil tertimpa musibah, maka merekapun keluar menuju ke sebuah tempat. Maka Allah mewahyukan kepada nabi-Nya dan mengabarkan kepadanya: bahwa kalian (Bani Israil) keluar menuju sebuah tanah lapang dengan tubuh yang najis, lalu kalian mengangkat telapak tangan kalian kepadaku yang telah kalian lumuri dengan menumpahkan darah, dan kalian memenuhi rumah kalian dengan perkara yang haram. Lalu tatkala kemarahan-Ku yang sangat terhadap kalian, (kalian datang menghadap-Ku), tidak semakin menambah kalian terhadap melainkan semakin jauh.”

Berkata Abu Dzar: cukuplah ketaatan bersama doa, seperti makanan yang cukup dengan garam.”

Ustadz Abu Muawiyah Askari Hafizhahulloh


(Dikutip dari kitab: Al-Jawab Al-Kafi karya Ibnul Qayyim dengan beberapa perubahan.)
Sumber :
http://salafybpp.com/index.php/fataawa/138-obat-segala-penyakit
http://daunberjatuhan.blogspot.com/2012/12/obat-segala-penyakit.html

MSI GT/GE60, Notebook Gaming MSI GT/GE70 Dengan Desain Lebih Ramping

Selain menghadirkan MSI GT/GE70, MSI juga menghadirkan saudaranya, MSI GT/GE60 di Indonesia. Notebook gaming ini juga akan dilengkapi dengan casing alumunium dan finishing piano, hanya saja desainnya sedikit lebih ramping dari MSI GT/GE70.

MSI GT/GE60 akan hadir dengan layar seluas15.6 inci  dengan resolusi Full HD1080P. Notebook gaming ini akan hadir dengan fitur backlit keyboard yang bisa Anda ubah warnanya, instan overclocking, Audio dari DynAudio, super RAID dan Killer E2200 LAN. Sama seperti saudaranya.

Profil STAIDRA KRANJI

Nama PTAI Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Drajat
Sebutan PTAI S T A I D R A
Alamat Jl. K.H. Musthofa Kranji Paciran
Kabupaten Lamongan
Propinsi Jawa Timur
Telepon 0322 – 663163
Faximili 0322 – 663163
Website http://staidra.ac.id/
Alamat E-mail staidra_kranji@yahoo.co.id
Nama Ketua IMAM AZHAR, M. Pd
Kopertais Wilayah IV Surabaya
Kode pos 62264
Tahun berdiri 1995
Nomor SK pendirian 91 tahun 1995
Lembaga yang mengesahkan Departemen Agama RI
MOTTO ISLAMIC UNIVERSITY PARTICIPATORY MULTY CULTURE
 VISI Berkualitas dalam membangun pencerahan kehidupan berasaskan nilai ke-tauhidan berdasar nilai-nilai universal, perlindungan keseimbangan lingkungan alam dan sosial dengan moral kemanusiaan dalam fungsi kehidupan.
MISI
  1. Mengkaji dan mengembangkan sistem keilmuan melalui proses pendidikan, pembelajaran, penelitian, dan pelatihan/ praktikum di tingkat pendidikan tinggi/ perguruan tinggi.
  2. Membangun kualitas pengkajian, proses pembelajaran, penerapan keilmuan, kompetensi keahlian dan profesi, dan rasional konsepsional (Ilmiah).
  3. Membentuk prilaku berbudaya, berkarya, kreatif, inovatif, mandiri, arif/ bijaksana, dalam pelaksanaan tugas pengamalan ilmu pengetahuan sebagai refleksi aktual amanat ajaran agama.
TUJUAN
  1. Mengkaji, mengembangkan, dan mengaplikasikan keilmuan Islam dan bersifat sosial;
  2. Menghasilkan sarjana dengan keahlian dan kompeten dalam bidang keilmuan, teknologi, dan manajemen;
  3. Menghasilkan sumber daya kompeten/ expert dan profesional dalam perencanaan pendidikan dan kurikulum, penyelenggaraan sistem pendidikan, ahli di bidang analisis mutu pendidikan, dan profesional dalam sistem pembelajaran;
  4. Menghasilkan sumber daya manusia dengan keahlian dan keterampilan profesional dibidang kependidikan dan keguruan;
  5. Membangun sumber daya manusia berbudaya kreatif, dinamis, rasional, dedikatif dan memiliki kemandirian kompetitif;
  6. Mengembangkan sistem manajemen profesional dan terukur, sistem pelaksanaan akademik, pemenuhan infrastruktur, otonomi kelembagaan, dan struktur finansial yang kuat.
JURUSAN/ PROGRAM STUDI
  1. Tarbiyah
Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
  1. Dakwah
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)
Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
KURIKULUM DAN DOSEN Komponen kurikulum STAIDRA terdiri atas 60 % Kurikulum Nasional (Kurnas), 30 % bidang pemantapan akademik dan pengembangan disiplin jurusan dan 10 % kepesantrenan. Dengan gambaran kurikulum demikian, STAIDRA lebih mengutamakan pemanfaatan dosen-dosen yang memiliki wawasan akademik dan kepesantrenan, tenaga dosen sebanyak 33 (S1, 8 orang, S2, 21 orang, S3, 4 orang)
LEMBAGA PENDUKUNG AKADEMIK
  1. Perpustakaan koleksi buku 7.500 eksemplar
  2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LPM)
  3. Pusat Studi Lingkungan dan Kebudayaan (PUSLIK)
  4. Participatory Akademy and Consulting Emporement Program
PUBLIKASI
  1. Jurnal Studi Islam Madinah
  2. Majalah Proporsi
  3. Buletin al Muhasabah
PROGRAM PROSPEKTUS
  1. Participatory action research (PAR)
  2. Pemberdayaan pesantren berbasis gender (2004) kerjasama DIKTIS-STAIDRA
  3. Pemberdayaan nelayan tahap I (2005) kerjasama DIKTIS-STAIDRA
  4. Pemberdayaan nelayan tahap II (2006)
  5. Pendampingan KUK Kranji (2007-2008)
  6. Pendampingan KUK menjadi kopersai usaha bersama (2009)

  1. KKN Participatoris : Pendidikan Masyarakat : ( 2006 – sekarang) kerjasama Pemkab Lamongan, Gresik – STAIDRA.
PROGRAM Balai Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( BP2M)
  1. KKN partisipatif
  2. Penguatan kurikulum pesantren responsif gender
  3. Pendampingan ukm kranji
  4. workshop riset kualitatif
  5. Sekolah partisipatory

Manfaat Dzikir Bagi Kesehatan

Secara etimologi, perkataan dzikir berakar pada kata dzakara yang artinya, yang mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau ingatan, atau peringatan, nyanyian-nyanyian peringatan atau lagu-lagu cinta kepada yang kuasa,  dengan mengulang-ulang salah satu namanya atau kalimat keagungannya, metode paling efektif untuk membersihkan hati dan mencapai kehadiran illahi. Sedangkan menurut istilah adalah membasahi lidah atau mengingat akan Tuhan dengan hati dan ucapan-ucapan atau ingatan yang mempesucikan Tuhan selanjutnya dengan pujian-pujian dan sanjungansanjungan dengan sifat-sifat Tuhan yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurniannya. Dengan mengulang-ulang fase tunggal, seperti la ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah) fasefase ini diulang terus-menerus.  Dzikir yang hakiki ialah, sebuah kedaan spiritual di mana seorang yang mengingat Allah (dzikir) memusatkan segenap kekuatan fisik dan spiritualnya kepada Allah. Sehingga dalam tubuh merasakan kekuatan dalam iman kepada Allah, karena kemungkinan keadaan berbagai pengaruh yang datang. Maka tubuh tidak bisa lepas dari was-was yang selalu menghimpit dengan berdzikir di dalam hati akan terasa tenang.
Para sufi melakukan dzikir kepada Allah untuk menghilangkan rintangan jiwa dan membersihkan dari perilaku atau akhlak buruk dan sifat-sifat tidak baik, serta menghiasinya dengan dzikir.33 Kata Dzikir itu adalah berasal dari Al-Qur'an. lebih dari seratus kali, kata dzikir itu terdapat dalam Al-Qur'an. Dalam Al-Qur'an menjelaskan dzikir berarti membangkitkan daya ingat kepada Allah dan dapat menenangkan hati, dengan berdzikir berarti pula ingat akan hukumhukum Allah. "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kaum kerabat, dan Allah melarang berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan. Dan memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dzikir" dalam Al-Qur'an (Al-Nahl / 16 : 90).
Menurut Dr. Asep Usman Ismail, dzikir dapat dilakukan dengan dua cara, dengan cara lisan dan kalbu. Dalam dzikir lisan adalah dzikir mengucapkan lafal-lafal, dzikir tertentu, baik dengan suara keras maupun dengan suara yang hanya dapat didengar oleh yang berdzikir itu sendiri. Adapun lafal dalam dzikir lisan disebutkan dalam hadits Nabi sebagai  berikut:
1. Tahmid, yaitu mengucapkan al-hamd lillah (segala puji kepunyaan Allah)
2. Tasbih, yaitu mengucapkan subhanallah (maha suci Allah)
3. Takbir yaitu mengucapkan Allahu Akbar (Allah maha besar)
4. Tahlil, yaitu mengucapkan la ilaha ill Allah (tiada Tuhan selain Allah)
5. Basmallah, (dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
6. Istighfar, yaitu mengucapkan Astaghfirullah (aku memohon ampun kepada Allah)
7. Hawqalah, yaitu mengucapkan La hawla walaa quwata illa billa (tiada daya dan tiada kekuatan kecuali daya dan kekuatan dari Allah)
8. Lafal dzikir berupa ayat-ayat Al-Qur'an baik keseluruhan maupun sebagiannya, satu surat maupun berupa ayat tertentu. Dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah, dilakukan dengan memiliki wudhu, dalam melakukan dzikir dilakukan pada tempat dan suasana yang menunjukkan kekhusukan, dan dengan mengosongkan hati dan ingatan dari segala sesuatu selain Allah, serta dzikir itu bisa dijadikan sebagai wirid harian. Cara yang kedua: dengan cara kalbu, adalah dzikir tersembunyi, di dalam hati, tanpa suara dan kata-kata. Dzikir ini hanya memenuhi kalbu dengan kesadaran yang sangat dekat dengan Allah. Seirama dengan detak jantung serta mengikuti keluar masuknya nafas. Dzikir qalb (mengingat Allah dengan hati ketika merenungkan keindahan dana keagungan Allah dalam relung hati). Dalam dzikir kalbu, mempunyai efek-efeknya sendiri yang mencerahkan: dapat menjadi kerinduan kepada Allah, membina kecintaan kepada Allah dalam hati, melahirkan perenungan.
Menurut Dr. Mir Valiuddin dalam posisi berdzikir dengan cara salah satu berikut ini:
1. Dzikir dengan satu dharb (atau ketukan): Sang dzikir mestilah mengucapkan nama maha pengasih Allah dengan kekuatan hati dan tenggorokan dengan cara yang tegas, keras serta memanjangkannya.
2. Dzikir dengan dua dharb: Sang dzikir duduk dalam posisi shalat menghadap kiblat dan mengucapkan Nama Allah, sambil menoleh ke kiri sekali, dan kedua kalinya mengecamkannya pada hati.
3. Dzikir dengan tiga dharb: Sang dzikir mesti duduk bersila, ia mengenakan ketukan ini sekali pada lutut kaki kananya, lalu pada lutut kaki kirinya pada hati.
4. Dzikir dengan empat dharb : Sang dzikir mesti duduk bersila, ia mengenakan ketukan pertama pada lutut kaki kanannya, kemudian pada lulut kaki kirinya, lalu pada hatinya, dan terakhir pada apa yang di depannya.
Banyak sekali perbedaan posisi atau cara berdzikir dilakukan oleh para sufi. Tetapi inti dari berdzikir itu sama menuju kepada Tuhan. Dalam kesehatan, dzikir juga sangat berguna karena dzikir di sini juga bisa sebagai kesehatan pada tubuh baik itu psikis maupun fisik. Kesehatan adalah karunia yang sangat berharga dari Allah yang diberikan kepada manusia. sehinggamanusia dalam kehidupan sehariharinya dapat melakukan kegiatan sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup. Kesehatan manusia tidak hanya berhubungan dengan keadaan fisik saja, tetapi juga berhubungan dengan keadaan psikis, jasmani dan rohani. Manusia merupakan satu kesatuan yang dapat membentuk diri manusia seutuhnya, sehingga kondisi yang satu akan mempengaruhi kondisi yang lain. Dalam ilmu kedokteran yang berkembang saat ini diterangkan bahawa tubuh kita mempunyai kejiwaan (psikis), saraf (neuron), dan psikoneuron endokrinologi, ketiganya terdapat hubungan yang sangat erat.
Di dalam tubuh manusia terdapat syaraf yang mengendalikan hormon, yang tergantung dengan kondisi kejiwaan, apabila kondisi kejiwaan atau psikis kita baik maka syaraf kita akan baik, atau bahkan sebaliknya dan akan berpengaruh pada hormon, yang pada akhirnya tubuh terjangkit penyakit, ketiga aspek itu harus seimbang dan dalam keadaan sehat. Kondisi psikis kita yang sehat dalam jaringan psiko-neuro-endroktin, dapat mengendalikan kekebalan tubuh, kekebalan tubuh meningkat manakala faktor psikis dalam jaringan tersebut semakin meningkat. Pada akhirnya penurunan kekebalan tubuh akan memudahkan penyakit pada fisik kita. Untuk penyeimbangnya agar tubuh tetap sehat, maka kita akan memberi motivasi pada diri kita sendiri untuk selalu menumbuhkan ketenangan, rasa sabar, dan semangat yang tinggi serta kita selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ajaran-ajaran Islam, yang paling utama adalah melakukan dzikir setiap hari.
Ketika kita membunyikan kalimat La ilaha llallahu baik itu dengan diam mapun dengan suara keras, yang akan berpengaruh pada pribadi kita secara psikis. Dan hati kita pun akan bersih seperti beningnya air. Kalau terus menerus melakukan praktik dzikir, akan menaruh perhatian pada proses berfikir tak ada ujung pangkalnya yang terus berlangsung dengan memusatkan perhatian pada satu titik dan berkonsentrasi, yang akan bergema dalam hati. Hati merupakan wahana kesadaran dan memiliki lapisan-lapisan, bila dilakukan terus-menerus, dzikir akan masuk menembus lapisan-lapisannya hati, dan hati akan menjadi bersih cemerlang, yang akan membawa pada sifat-sifat yang dikehendaki Allah, serta dapat terhindar dari penyakit psikis. Berdzikir juga dapat menyehatkan fisik, ketika melantunkan kalimat La ilaha illallahu, bisa menimbulkan energi panas yang dikeluarkan dari sama Allah, karena itu tubuh akan mengeluarkan sinar aura. Dari sinar aura itulah kotoran atau penyakit pada tubuh kita akan hilang dengan berlahan-lahan, metode berdzikir dapat membantu penyembuhan penyakit fisik dan psikis, pada kehidupan sehari-hari, tubuh perlu dijaga dari problemproblem yang akan membelenggu, sehingga kesehatan fisik dan psikis harus selalu seimbang. Melalui latihan-latihan ajaran tasawuf terutama dengan melakukan dzikir.

sumber :

Cara Menginstall Linux

1.Masukkan CD Installer ke perangkat CD / DVD-ROM dan reboot komputer untuk boot dari CD.
Tunggu sampai CD termuat ...


Manfaat Sholat Bagi Kesehatan

Sholat dengan berdiri
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.
Takbiratul Ihram
Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk.Pd saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Rukuk
Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya.Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang.Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud
.
I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Sujud
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati.Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.
Duduk antara Dua Sujud
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita.Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki.Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
Duduk Tasyahud Awal
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu.Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita

Duduk Tasyahud Akhir
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.
Salam
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher.Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.
Sekian informasi sederhana saya mengenai agama yang berhubungan dengan kesehatan ini.Semoga teman – teman yang umat muslim dapat melaksanakan shalat karena begitu banyak Manfaat Shalat Bagi Kesehatan.

sumber : http://www.semuatentangislam.org/2012/09/manfaat-shalat-bagi-kesehatan.html

safruddin amin. Diberdayakan oleh Blogger.